Home » » Masihkah Berharap Nasionalisasi Sektor Migas, Setelah Jokowi Terima TOTAL Kembali

Masihkah Berharap Nasionalisasi Sektor Migas, Setelah Jokowi Terima TOTAL Kembali

Masihkah Berharap Nasionalisasi Sektor Migas, Setelah Jokowi Terima TOTAL Kembali

Fahreenheat.com- Pemerintah sudah memutuskan menyerahkan pengelolaan Blok Mahakam, Kalimantan Timur pada PT Pertamina setelah kontrak pengelolaannya oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation habis 2017. Keputusan ini secara tidak langsung mengundang perhatian petinggi Total Indonesie.

Sore tadi, Jumat (15/5), CEO Total Group Patrick Pouyanne, Presiden Total E&P Arnaud Breuillax dan Senior Vice President Asia Pacific Olivier de Langavant menyambangi Istana Negara dan bertemu langsung Presiden Joko Widodo. Pembahasan utama soal Blok Mahakam yang akan diserahkan pengelolaannya pada PT Pertamina.

Petinggi Total E&P memahami keputusan pemerintah menunjuk Pertamina sebagai pengelola. Namun mereka masih memiliki keinginan berinvestasi di sektor migas Indonesia.

“Mereka menyatakan komitmen untuk terus investasi di Indonesia lebih dari 50 tahun. Maka total siap bekerja sama dengan Pertamina sebagai NOC,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said di Istana Negara.

Presiden Jokowi nampaknya memberikan sinyal positif atas permintaan Total. Dari penuturan Sudirman Said, Jokowi memberikan waktu satu bulan untuk membahas kesepakatan dengan perusahaan asal Prancis tersebut.

Soal pembagian saham, akan kita diskusikan lebih jauh, presiden berikan waktu harus ada kesepakatan yang saling menguntungkan, yang memberi kesempatan Total untuk terus ada di sini dan Pertamina jadi operator pada waktunya serta kesiapan Total untuk alih teknologi kepada pertamina secara gradual untuk jadi operator secara penuh,” jelasnya.

CEO Total E&P Patrick Pouyanne menuturkan, perusahaannya sudah menancapkan kuku di Indonesia hampir 50 tahun. Sepanjang itu pula Total mengembangkan blok Mahakam dan menjelma menjadi salah satu perusahaan migas besar di Indonesia.

Dengan jejak bisnis yang sudah cukup panjang, Total tak ingin angkat kaki dari Indonesia. “Saya telah sampaikan ke presiden, Total tetap berniat untuk investasi dan siap melakukannya bersama-sama dengan perusahaan nasional,” ucap Patrick di tempat sama.

Dia bisa bernafas lega setelah Presiden Jokowi memberikan sinyal Total tetap bisa berinvestasi di Indonesia. Pihaknya menyiapkan dana besar untuk investasi di Indonesia. Patrick menyebut nilai yang disiapkan sekitar USD 1,5-2 miliar per tahun.

“Karena itu tentu sangat penting mendapat kepastian masa depan mengenai Mahakam di tahun 2018. Sekali lagi Total tetap berada di Indonesia. Saya sangat hargai apa yang disampaikan presiden bahwa RI tetap inginkan Total sebagai partnernya. Kami siap kerja sama dengan Pertamina untuk masa depan wilayah Mahakam,” ucapnya.

sumber: merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.