JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golongan Karya Bambang Soesatyo menyindir pernyataan yang sering digunakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, termasuk bakal calon presidennya, Joko Widodo. Pernyataan yang dimaksud adalah keinginan PDI-P untuk membangun koalisi tanpa praktik transaksional.
Menurut Bambang, pernyataan "tidak ada bagi-bagi kursi" atau "koalisi tanpa syarat" merupakan pembodohan terhadap masyarakat.
"Tidak ada bagi-bagi itu bullshit. Politik itu dapat apa? Kalau itu terus-menerus didengungkan, kasihan nanti presidennya kalau di ujung nanti ada bagi-bagi kursi," kata Bambang di Jakarta, Jumat (16/5/2014).
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, komunikasi politik dalam konteks koalisi tidak mungkin menghindari pembicaraan mengenai kursi calon wakil presiden atau menteri. Bambang yakin bahwa mitra koalisi PDI-P, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Nasdem, sudah dijanjikan posisi dan jumlah kursi di kabinet.
"PKB dapat berapa, Nasdem dapat berapa, itu pasti ada. Tidak ada yang gratis. Masing-masing sudah dapat apa dan berapa," katanya.
Bambang mengatakan, seharusnya setiap poros koalisi secara transparan mengumumkan kabinet bayangan agar publik "tidak membeli kucing dalam karung".
"Power sharing itu pasti ada. Jangan malu-malu atau munafik. Ini untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat," kata Bambang.
Hal senada juga dikatakan peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris. Menurut dia, mustahil bagi poros koalisi, termasuk yang dibangun PDI-P, menghindari pembicaraan bagi-bagi kekuasaan.
"Ini mustahil. Sebab, bagi-bagi kekuasaan itu konsekuensi logis koalisi," kata Syamsuddin.
http://nasional.kompas.com/read/2014/05/16/2244048/Mustahil.Ada.Koalisi.Tanpa.Bagi-bagi.Kursi
Mustahil Ada Koalisi Tanpa Bagi-bagi Kursi
Posted by Tiga Nol Ganol
Posted on 08.53
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar