Home » , , » Bahaya Perang Asimetris, Tidak Mematikan Tapi Melumpuhkan

Bahaya Perang Asimetris, Tidak Mematikan Tapi Melumpuhkan



Wakil Menteri Pertahanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, kaum muda harus mewaspadai perang asimetris yang merupakan metode peperangan gaya baru secara non militer, tetapi memiliki daya hancur tidak kalah hebat bahkan dampaknya lebih dahsyat dari perang militer.

"Perang asimetris yang tampak di depan adalah membanjirnya tenaga kerja asing di Indonesia. Hal ini tentu menutup peluang tenaga kerja lokal mencari nafkah," kata Sjafrie saat menjadi pembicara kuliah umum bertema "Leadership di Era Globalisasi" di Aula Abdul Latief Hendraningrat Gedung IDB Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (23/9/2016).

Perang asimetris diantaranya membelokkan sistem sebuah negara sesuai arah kepentingan kolonialisme/kapitalisme, melemahkan ideologi serta mengubah pola pikir rakyat.

Dalam kesempatan tersebut Sjafrie juga menyoroti masalah kepemimpinan di era globalisasi yang serba canggih.

"Perlu diingatkan bahwa pemimpin itu harus rela berkorban, bukan malah mengorbankan rakyatnya," ujar mantan Pangdam Jaya ini.

Kuliah umum yang diselenggarakan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan UNJ tersebut juga dihadiri Rektor UNJ PRof Dr Djaali, Wakil Rektor I UNJ Prof Dr Muchlis R Luddin, Wakil Rektor III UNJ Prof Dr Sofyan Hanif, Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNJ Dr. Muhammad Zid.

Selain Sjafrie, pembicara lain yang hadir yakni mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris dan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian BUMN. [hanter]

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.